Mengapa begitu sulit menyisihkan uang untuk hari tua sebelum kita membelanjakannya..? Jawabnya adalah karena kita mempunyai kebiasaan belanja yang salah. Kita selalu belanja dulu, baru menabung sisanya.
BELANJA DULU, BARU MENABUNG SISANYA…! Ini adalah seperti batu karang yang merobek lambung kapal keberuntungan kita yang sedang berlayar di tengah lautan, yang akan menumpahkan impian kita di tengah laut dan mengkandaskan kapal kita di dasar lautan kemiskinan. Tujuan kita baik, keinginan kitapun sangat baik, tapi kalau kita tidak bisa menahan nafsu belanja kita dan sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali yang bisa ditabung setelah kita belanja, kita berada dalam bahaya besar.
Yang kita butuhkan adalah rencana keuangan yang bisa menolong kita untuk menabung dulu baru membelanjakan sisanya, karena dengan menabung dulu, kita sudah mengeluarkan uang "orang tua" itu dan menyimpannya jauh dari jangkauan si "orang muda" sehingga kita mempunyai kesempatan lebih besar untuk menang.
Di mana kita bisa mendapatkan rencana keuangan yang seperti itu, yang memberikan dorongan extra pada kita untuk mengeluarkan uang "orang tua" dan bisa membuat kita membalik kebiasaan belanja yang selama ini kita jalankan..?
Bila Anda menanyakan hal ini pada pada ahli keuangan, jawabnya adalah nilai tunai asuransi jiwa. Karena premi asuransi jiwa dibayar bulan demi bulan, tahun demi tahun, menyebabkan si "orang muda" bisa menahan godaan untuk membelanjakan uang "orang tua" itu.
Kita harus menganggap premi asuransi jiwa sebagai bagian dari pengeluaran bulanan kita seperti kita membayar rekening listrik, telpon atau air dan belanja dapur.
Kita akan mendapati bahwa ternyata kita telah menemukan sebuah rencana keuangan yang bisa menolong orang untuk menabung dulu, baru belanja dari sisanya. Dan ini menjadi point pertama dari asuransi akal sehat.
It isn’t how much you earn that determines your financial success, but what you do with what you earn. ( Richard Herrick, CLU - Toledo, Ohio )
Bukan besarnya pendapatan Anda yang menentukan sukses keuangan Anda, tapi apa yang Anda lakukan dengan penghasilan itu yang menentukannya.