Perencanaan Pensiun

"Pensiun bagi setiap orang itu adalah hal yang pasti datang, sedangkan pensiun dengan sejahtera adalah pilihan Anda"


merencanakan pensiun
Mengapa demikian.? Karena Anda perlu mempersiapkan sedini mungkin agar di hari tua Anda dapat menikmati Pensiun Kaya dan Sejahtera. Untuk mencapai kondisi tersebut, tiap orang harus punya perencanaan pensiun yang matang. Bagaimana mempersiapkannya?

"Pensiun..?? Soal itu jangan dibahas sekarang deh. Saya masih muda, baru 30 tahun. Saya masih kuat bekerja. Nanti kalau sudah menjelang 50 tahun, barulah bicara soal pensiun.” 
Kata-kata ini sering terdengar di kalangan anak muda berusia di bawah 35 tahun. Mereka seperti alergi membicarakan pensiun karena merasa masih punya banyak waktu. Padahal, merencanakan pensiun sejak usia muda merupakan langkah tepat menuju hari tua yang sejahtera.

Memang, tak ada batasan baku pada usia berapa sebaiknya seseorang memikirkan pensiun. Bila pensiun didefinisikan sebagai masa di mana seseorang tidak produktif dan tidak memfokuskan dirinya untuk mencari uang. Ketika seseorang bekerja pada umur 25 tahun, sejak itulah seharusnya dia mempersiapkan pensiun.

Ketika seseorang ingin pensiun pada usia 60 tahun, sementara sekarang baru berusia 25 tahun, ia masih punya waktu 35 tahun untuk menabung. Akan tetapi, bila sekarang umurnya sudah 40 tahun dan ingin pensiun 60 tahun, berarti persiapannya tinggal 20 tahun lagi. Sudah pasti, jumlah uang yang harus ditabung tiap bulan lebih besar ketika Anda baru memulainya di usia 40 tahun ketimbang 25 tahun.

Mengenai waktunya, tergantung pada tujuan dan rencana masing-masing orang. Semakin dini dipersiapkan, semakin bagus hasilnya. Hanya saja, bila seseorang ingin pensiun di usia muda, berarti dia harus memiliki kecepatan yang lebih tinggi untuk mengakumulasikan asetnya demi membiayai hidup yang kemungkinan masih panjang. Secara normatif, lanjutnya, pensiun muda ada manfaatnya, di antaranya punya waktu lebih banyak untuk keluarga, rileks, dan dapat berkontribusi lebih besar kepada orang lain.

Di beberapa perusahaan, usia pensiun ditetapkan 55-65 tahun. Demikian pula pegawai pemerintahan (pegawai negeri sipil/PNS), umumnya memasuki masa pensiun di usia 55 tahun. Bagi wirausaha, ceritanya lain lagi. Banyak pengusaha yang memilih tetap aktif menjalankan bisnis kendati usianya telah senja. Berbeda dari PNS yang dipastikan menerima uang pensiun setelah tidak lagi bekerja, karyawan di perusahaan swasta belum tentu memperolehnya. Sebagaimana diketahui, tidak banyak perusahaan swasta di Indonesia yang mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun. Di sinilah pentingnya merancang program pensiun mandiri, yang didasarkan pada tujuan dan kebutuhan Anda di masa mendatang.

Persiapan yang baik menuju masa pensiun dimulai dari perencanaan mengenai apa yang ingin dilakukan seseorang setelah masa pensiun nanti. Apakah ingin mengembangkan hobi, aktif di lembaga sosial, mengajar atau apa pun yang tidak berfokus kepada uang. Tentu saja, kita berharap, di masa pensiun sudah mencapai kebebasan finansial, sehingga bisa mengerjakan kegiatan yang dulu tidak sempat dilakukan karena sibuk bekerja atau alasan lain.

Ada dua langkah yang harus diperhatikan ketika seseorang merencanakan pensiun. 
Pertama, mesti disadari bahwa masa pensiun harus bisa dinikmati dan menyenangkan. Kedua, dalam perencanaan pensiun harus membuat daftar aktivitas apa yang ingin dilakukan selama masa pensiun. Bisa jadi, Anda ingin mengembangkan minat yang lama terpendam karena sebelumnya tak punya waktu luang untuk menekuni.

Apa pun pilihan Anda ketika pensiun, sebaiknya diperhitungkan sejak sekarang. Yang jelas, besarnya kebutuhan saat pensiun bagi setiap orang tentu berbeda-beda. Namun, umumnya biaya hidup di masa pensiun tidak lebih dari 60% pengeluaran sewaktu produktif.
Dari sana dapat diproyeksikan pengeluaran per bulan yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas di kala pensiun tiba. Setelah dikalkulasi selama 15-20 tahun dengan menambah faktor inflasi 10%-12%, akan diperoleh sejumlah angka yang dibutuhkan. Angka ini bisa menjadi rujukan bagi Anda mengenai berapa persen dari pendapatan saat ini yang harus disisihkan per bulan hingga pensiun tiba. Dan tentunya Anda harus DISIPLIN dalam menyisihkan pendapatan ke Pos Dana Pensiun yg Anda persiapkan.


hubungi kami

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...