Rencana Keuangan

Apakah rencana keuangan kita pasti bisa bekerja..?

Apakah rencana keuangan yang dipakai masyarakat sekarang ini benar benar bisa memberi kepastian income masa depan mereka..?

financial plan
Karena kepastian income masa depan merupakan tujuan utama keuangan mereka, sangatlah penting memastikan bahwa rencana keuangan yang mereka pakai akan bisa memberi kepastian itu.  Sangatlah penting masyarakat mengetahui bahwa rencana keuangan mereka akan memberikan hasil yang diharapkan sehingga mereka tidak menyesal di kemudian hari, dan itu terjadi pada saat mereka sudah tua dan tidak lagi bisa memperbaiki keadaan mereka.

Apakah semua rencana keuangan bisa bekerja dengan benar..?

Untungnya dalam hal ini kita tidak perlu tebak-tebakan.  Beberapa tahun yang lalu, di New York diadakan riset untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas.  Pemerintah mengirimkan petugas yang terlatih dan profesional ke setiap pelosok untuk mengetahui bagaimana keadaan keuangan masyarakat pada saat mereka berusia 65 tahun.

Para petugas itu mendatangi ribuan orang, dari yang tiggal di rumah mewah, sampai yang tinggal di apartemen kumuh, mereka bertemu orang-orang di rumah atau di kantor mereka, dan mengumpulkan ribuan dan ratusan ribu angka dan inilah hasilnya:

Dari setiap 100 orang  yang  berusia 65 tahun atau lebih tua, mereka menemukan bahwa 5 orang mempunyai income mandiri yang cukup besar untuk menunjang masa pensiun mereka dengan sangat menyenangkan.

28 orang harus tetap bekerja untuk menopang biaya hidup mereka.

67 orang tergantung hidupnya pada pihak lain, ada yang pada badan sosial dan ada yang dari belas kasihan tetangga, teman atau keluarga mereka.

Itulah kenyataan hidup dan inilah kisah sedih yang harus didengar setiap orang. Inilah kisah yang ditulis oleh waktu.   Inilah kenyataan hidup.  Angka itu menunjukkan kisah tragis yang harus dihadapi semua orang  waktu mereka berada di ujung jalan kehidupan yang mereka jalani dari muda.  
Sayangnya sangat banyak – jutaan – orang muda yang hari ini sukses dalam karir mereka tidak bisa melihat kenyataan ini sehingga mereka terus berada dalam asumsi bahwa di masa yang akan datang, mereka akan tetap mendapatkan income mereka.  Padahal orang-orang yang disurvey di atas  juga hidup dalam asumsi yang sama pada waktu mereka masih muda.  Dalam wawancara survey, diketahui bahwa pada waktu muda mereka juga merencanakan keuangan mereka dan menginginkan masa tua yang sangat baik.  Tetapi, kenyataan hidup membuktikan bahwa RENCANA KEUANGAN mereka gagal bekerja sebagaimana yang diharapkan, dan mereka baru mengetaui hal ini setelah tua.  TRAGIS..!!

Sangatlah penting diketahui bahwa survey di New York itu dilakukan bukan pada saat sedang ada kesulitan ekonomi, sebaliknya saat itu ekonomi Amerika sedang dalam keadaan puncaknya dan New York adalah salah satu kota termakmur di Amerika.  Hasil survey tersebut juga bukanlah angka yang direkayasa perusahaan tertentu dan juga bukan iklan sebuah Bank, angka tersebut adalah kenyataan hidup masyarakat sebuah negara adidaya yang sangat modern.

Tidak ada orang muda yang mulai bekerja menginginkan bahwa di usia tua mereka akan jadi orang tua miskin.  Semua orang muda mulai bekerja dan menginginkan suatu saat mereka menjadi sangat kaya.  Lagipula, buat apa bekerja kalau sekarang kita tahu bahwa besok kita akan jadi orang miskin..?

Semua orang muda memulai karir mereka dengan satu tujuan: SUKSES.  Mereka memutuskan untuk menabung dan berinvestasi demi masa depan dan keuangan yang mandiri untuk keluarga mereka kelak.  Kemandirian keuangan adalah seperti sebuah pulau bahagia yang mereka harapkan dan kejar sekuat tenaga, tapi kenyataannya hanya 5 orang saja dari 100 yang bisa mendapatkannya di usia tua mereka.  95 orang yang gagal juga bekerja keras dan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan impian mereka, tapi mereka gagal.


Karena  semua orang  memulai usahanya dengan tekad bulat untuk sukses, sangatlah logis kalau mereka yang miskin di usia tua, kesalahannya bukan pada mereka sendiri, kesalahannya pasti terletak pada rencana keuangan yang mereka pakai.  Seringkali kita merasa bersalah dan menyalahkan mereka yang gagal, kita mengatakan bahwa mereka mempunyai kebiasaan belanja berlebihan, mereka tidak beruntung, tidak pandai berinvestasi dsb.  Dan seringkali, kita salah bila berpendapat demikian, yang harus disalahkan adalah rencana keuangan mereka yang tidak bisa bekerja dengan baik.

Katakanlah bahwa memang benar mereka yang kurang beruntung di usia tua memiliki kebiasaan belanja yang berlebihan, mereka juga tidak bisa menabung dengan baik, mereka juga sering rugi dalam investasinya, tapi mereka tidak pernah ingin jadi orang gagal.  Mereka semua memulai karirnya dengan satu keinginan yaitu untuk menjadi sukses.  Mereka percaya pada jalan yang mereka pilih, menjalaninya dengan serius dan percaya bahwa jalan itu ujungnya adalah keberhasilan.  Kenyataannya, setelah mereka sampai di ujung jalan itu, mereka mendapati bahwa mereka sampai pada suatu tempat dimana mereka bertemu dengan semua orang tua yang miskin.

Jika benar bahwa sebagian besar orang tidak bisa menabung dengan baik, mereka juga tidak bisa berinvestasi dengan benar, maka sudah waktunya, masyarakat kita merancang sebuah cara untuk menghindarkan diri dari keadaan yang tidak menyenangkan ini.   Jika rencana keuangan yang dipakai banyak orang sekarang ini tidak bisa membawa mereka menuju tujuan keuangan dan mandiri di usia tua mereka, inilah saatnya masyarakat sadar  bahwa mereka harus mencari rencana keuangan yang lebih baik dan bisa membawa mereka mencapai tujuan keuangan mereka.

Mengapa begitu banyak rencana keuangan yang gagal..?  Dapatkah kita menemukan jawaban pertanyaan itu..?  Adakah rencana keuangan yang benar-benar bisa bekerja..?


Most people don’t plan to fail, they fail to plan.
            Bill Haney, Jr.
                Los Angeles, California
Kebanyakan orang tidak merencanakan untuk gagal, mereka hanya gagal membuat rencana.

Life Insurance is the foundation of all financial planning.
Wilmer S. Poynor III, CLU, ChFC
Birmingham, Alabama
Asuransi Jiwa adalah fondasi dari semua perencanaan keuangan.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...